Isu Chevron Beli Gunung Ciremai, Hatta Rajasa : RI Tidak Jual Gunung
14 Maret 2014

Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi.
https://www.blogger.com
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi.
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi.
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi.
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi.
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi.
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
Kabar penjualan Gunung Ciremai, Jawa Barat
kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Geothermal
Indonesia Ltd senilai Rp 60 triliun rupanya belum sampai ke telinga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Namun Hatta menegaskan Indonesia tidak pernah menjual gunung kepada pihak manapun.
"Jangan berpikir orang membeli gunung, wong orang bangun hotel
di pantai saja ada aturannya tidak boleh menutup pantai, apalagi
gunung. Tidak lah," tegas dia usai Rakor Renegosiasi Kontrak Karya di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Chevron, tambah Hatta, hanya akan melakukan pengeboran geothermal (panas bumi) dan sekadar membangun fasilitas untuk pembangkit listrik di Gunung tersebut.
"Bukan membeli gunung, nanti dikiranya Indonesia menjual gunung.
Tidak begitu, sebab geothermal memang adanya di gunung, jarang sekali di
pinggir pantai walaupun bisa," jelasnya.
Hatta mengakui, proses tender proyek geothermal yang dimenangkan Chevron merupakan ranah pemerintah daerah (pemda) Jawa Barat.
"Saya tidak dilapori soal itu, tapi di dalam Undang-undang (UU)
tender pelaksanaan geothermal dilakukan pemda. Kalau soal
transparansinya tanyakan ke pemda," tukas dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa nilai penjualan Gunung tertinggi di
Jawa Barat itu kepada Chevron mencapai Rp 60 triliun. Namun kabar itu
ditampik Direktur Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana.
Dia menjelaskan, Chevron memang telah memenangkan tender terbuka
pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai. "Ciremai sudah dilelang
sesuai prosedur, nggak ada dijual," kata Rida.
Rida mengaku, proses tender dilakukan secara terbuka dan adil.
Buktinya, lelang diikuti oleh banyak perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan panas bumi.
- See more at:
http://bisnis.liputan6.com/read/2019120/isu-chevron-beli-gunung-ciremai-hatta-rajasa-ri-tidak-jual-gunung#sthash.baSAaGe6.dpuf
0 comments: